Portofolio
Web System Aplication:
Agrimove - Bank Sampah
MAX Store - Penyewaan alat musik
BPPT - Aplikasi monitoring jaringan
Logo desain:
Prototipe UX Design:
PETA - Game Interaktif Budaya
Ang-kut - Rute angkutan umum
Mini Game :
Escape From The Rainy Day
Agrimove - Bank Sampah
MAX Store - Penyewaan alat musik
BPPT - Aplikasi monitoring jaringan
Logo desain:
Prototipe UX Design:
PETA - Game Interaktif Budaya
Ang-kut - Rute angkutan umum
Mini Game :
Escape From The Rainy Day
Conceptualizing and Advancing Research Networking Systems
TITUS
SCHLEYER, BRIAN S. BUTLER, MEI SONG, and HEIKO SPALLEK, University of
Pittsburgh
http://dx.doi.org/10.1145/2147783.2147785
Science in
general, and biomedical research in particular, is becoming more collaborative.
As a result, collaboration with the right individuals, teams, and institutions
is increasingly crucial for scientific progress. We propose Research Networking
Systems (RNS) as a new type of system designed to help scientists identify and
choose collaborators, and suggest a corresponding research agenda. The research
agenda covers four areas: foundations, presentation, architecture, and
evaluation. Foundations includes project-, institutionand discipline-specific
motivational factors; the role of social networks; and impression formation
based on information beyond expertise and interests. Presentation addresses
representing expertise in a comprehensive and up-to-date manner; the role of
controlled vocabularies and folksonomies; the tension between seekers’ need for
comprehensive information and potential collaborators’ desire to control how
they are seen by others; and the need to support serendipitous discovery of collaborative
opportunities. Architecture considers aggregation and synthesis of information
from multiple sources, social system interoperability, and integration with the
user’s primary work context. Lastly, evaluation focuses on assessment of
collaboration decisions, measurement of user-specific costs and benefits, and
how the large-scale impact of RNS could be evaluated with longitudinal and
naturalistic methods. We hope that this article stimulates the humancomputer
interaction, computer-supported cooperative work, and related communities to
pursue a broad and comprehensive agenda for developing research networking
systems.
Pengkaji:
Ahmad Hafizh
G64120079
Ulasan:
Perkembangan ilmu sains sangatlah pesat. Dalam
beberapa dekade ini perkembangan ini semakin banyak dalam model kolaborasi
yaitu model kolaborasi multi disiplin. Kolaborasi dalam multi disiplin ini
berdasarkan kepentingan mendesak, kekompleksitasan, dan ruang lingkup dalam
pengembangan pada masalah-masalah sains yang masih belum terpecahkan; kebutuhan
akses instrumen penelitian yang terkadang mahal. Oleh karena itu kolabarasi
dengan individu yang tepat, tim maupun istitusi merupakan hal yang krusial.
Bahasan tentang “Research Networking System” (RNS)
mulai populer dalam perkembangan sistem elektronik untuk membantu peneliti
dalam pencarian rekan kerja. Research Networking System merupakan penggabungan
antara Research collabolator discovery system dengan Expertise Location System. Tujuan kecil dari
dibentuknya sistem ini adalah untuk mengembangkan infrasturktur dalam
menghubungkann setiap orang dan sumberdaya yang memfasilitasi penemuan
scienctific dalam bentuk kolaborasi maupun scientific exchange.
RNS bertugas dalam manjemen penelitian dari suatu
universitas, pengguna RNS adalah individual reshearchers. RNS membantu dalam
“form and maintain” dari task kolaborasi yang belum terselesaikan, mendukung
dalam hubungan antar rekan, mengoptimalkan pusat pencarian melalui RNS dan
memberikan keluaran yang produktif.
Dalam diskusi pengembangan Research Networking,
Expertise Location System berguna dalam pembentukan awal sistem ini. Expertise
Location System merupakan sistem CSCW yang membantu seseorang dalam pencarian
pakar untuk menjawab pertanyaan. CSCW berisi sejumlah lokasi pakar dan juga
desain dari sistem kepakarannya.
Terdapat beberapa yang telah mengembangkan sistem ini
namun belum tertulis pada literatur. Pada Universitas Pittsburgh aplikasinya
bernama Faculty Research Interest Project (FRIP) yang membantu sebuah fakultas
dalam pengindeksan penelitian oleh suatu fakultas menggunakan Medical Subject
Heading (MeSH). Selanjutnya penelitian Searchable Answer Generating Information
(SAGE) sebuah repositori dari informasi
penelitian dari seluruh universitas di Florida. Liu mengungkapkan sebuah sistem
menggunakan RDF(Resource Description Framework) untuk matching pakar
menggunakan data dari berbagai sumber dengan menggunakan konsep searching.
Pada perkembangan dengan pengimplementasian Research
Networking System, dalam penelitian membutuhkan teori-teori dan model dalam
desain, implementasi dan evaluasi RNS. Penelitian-penelitian yang ada
menunjukkan RNS harus berfungsi pada konteks sosio-technical yang kompleks. Yaitu
multiple subjek yang terkadang menimbulkan konflik dan harus menyeimbangkan kebutuhan
dengan hati-hati untuk meningkatkan fungsi sistem untuk digunakan oleh semua
orang.
Penelitian terkait membentuk empat area agar RNS
menjadi sukses, yaitu foundation, presentation, architecture dan evaluation.
Pada setiap area ada sebuah tuntutan berkaitan dengan hubungan kolaborasi dan
RNS. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pembelajaran dan pengembangan RNS
untuk berguna bagi scientific enterprise.
Foundation
·
Untuk membentuk
hubungan kolaboratif, setiap individu harus menyeimbangkan perbedaan motivasi
dalam porjek, institusi dan disiplin pendidikan.
·
Memanfaatkan
jaringan sosial merupakan hal yang perlu dilakukan untuk penelitian yang
efisien dan efektif.
·
Menetapkan
kebutuhan individual dalam evaluasi kolaborasi yang potential berdasarkan informasi
dari pakar dan minat.
Presentation
·
RNS harus mampu
mendeskripsikan pakar yang potensian dalam kolaborasi.
·
RNS harus
merepresentasikan kepakaran dari individu dan aktivitas menggunakan terminologi
control.
·
RNS harus
memperbolehkan pengguna untuk mencari dan memvisualisasi profil peneliti dalam
multiple ways.
·
RNS harus
menyeimbangkan antara kebutuhan informasi yang komperhensif dan keinginan
potensial dari kolabolator.
·
RNS harus
mendukung dalam penemuan yang berharga dalam kolabasi yang menguntungkan.
Architecture
·
RNS harus
mengintegrasikan informasi dari multiple sistem, meta informasi dan hasil
penelitian.
·
RNS harus
mengintegrasikan alur kerja dan aplikasi dari sebuah penelitian.
Evaluation
·
Evaluasi dari hasil pencarian RNS yang mengkombinasikan informasi
tradisional dari pengukuran retrival informasi pada kolaborasi.
·
Evaluasi RNS
harus memberikan penilaian aktual dari keluaran setiap kolaborasi antar
individu.
·
Evaluasi RNS
harus memberikan penilaian dampak keluaran bagi organisasi dan sosialitas.
Flexibility and efficiency of use - komisihukum.go.id
Flexibility and efficiency of use menjelaskan bahwa pada sebuah sistem haruslah dapat dimengerti bagi orang awam hingga seorang ahli. Sehingga sistem dapat digunakan untuk semua kalangan.
Pada komisihukum.go.id bahasa yang digunakan dominan pada bahasa Indonesia sehingga setiap warga Indonesia dapat mengerti informasi yang disampaikan. Informasi terbagi dalam beberapa menu, namun lebih cenderung untuk mencarti informasi itu melalui menu dari pada melalui search.
Pencarian pada search tidak langsung menuju file yang dicari terlalu banyak data.
Severity Rating : 1
Aesthetic and minimalist design - komisihukum.go.id
Pada Aesthetic and minimalist design menjelaskan tentang antarmuka dengan konsep minimalis. Penggunaan icon yang serupa dalam stylenya. Penggunaan warna pada tiap halaman, label dan tabel dengan satu tema.
Penggunaan tema warna pada website komisihukum.go.id menggunakan warna merah. Dominasi warna merah terletak pada background website ini. Untuk konten artikel warna yang digunakan adalah putih. Penggunaan warna sudah konsisten pada seluruh halamannya.
Pada website ini masih belum melakukan optimasi pada saat screen browser dilakukan resize. Website tidak dapat melakukan optimasi ukuran layar sesuai resize yang dilakukan oleh browser.
Rekomendasi:
Penggunaan tema warna pada website komisihukum.go.id menggunakan warna merah. Dominasi warna merah terletak pada background website ini. Untuk konten artikel warna yang digunakan adalah putih. Penggunaan warna sudah konsisten pada seluruh halamannya.
Pada website ini masih belum melakukan optimasi pada saat screen browser dilakukan resize. Website tidak dapat melakukan optimasi ukuran layar sesuai resize yang dilakukan oleh browser.
Pada halaman tertentu masih teradapat whitesapce pada sidebar.
Website ini menggunakan 2 kolom, yaitu kolom untuk konten dan juga konten untuk sidebar. Pada halaman awal pembagian konten dan sidebar sudah pas. Namun pada menu kontak pembagian tersebut menjadi kacau.
- Optimasi website agar dapat menyesuaikan layar
- Kurangi whitespace antar objek
- Perbaiki pembagian antara konten degan sidebar
Severity Rating : 3
Consistency and Standards – komisihukum.go.id
Dalam pembuatan sistem haruslah sesuai dengan standardisasi tertentu dan juga konsistensi dalam tata letak, warna, huruf maupun bentuk icon. Dengan adanya konsistensi dan standardisasi pengguna akan lebih nyaman dan tidak bingung akan website yang sedang dikunjunginya.
Pada menu website komisihukum.go.id sudah konsisten dalam penggunaan huruf besar. Pada setiap menu, menggunakan huruf besar.
Namun pada menu publikasi terdapat perbedaan pada sub menu buku dan sub menu newsletter. Pada sub menu buku terdapat sebuah tombol panah hijau dan terdapat title dengan ukuran font yang lebih besar. Pada newsletter tidak ditemukan hal seperti itu.
Pada menu website komisihukum.go.id sudah konsisten dalam penggunaan huruf besar. Pada setiap menu, menggunakan huruf besar.
Namun pada menu publikasi terdapat perbedaan pada sub menu buku dan sub menu newsletter. Pada sub menu buku terdapat sebuah tombol panah hijau dan terdapat title dengan ukuran font yang lebih besar. Pada newsletter tidak ditemukan hal seperti itu.
Warna oranye pada website ini menunjukkan bahwa kata-kata dengan warna tersebut mengandung link untuk menuju suatu halaman. Namun pada menu agenda kegitan terdapat perbedaan warna. Pada agenda kegiatan yang menunjukkan link adalah warna hijau.
Rekomendasi:
Pemberian warna oranye pada agenda kegiatan agar warna yang menunjukkan bahwa itu adalah link sama.
Severity Rating : 2
Error prevention - komisihukum.go.id
Pada pembuatan sistem, haruslah dibuat pencegahan apabila error terjadi. Sehingga saat terjadi kesalahan oleh sistem, akan muncul sebuah notifikasi kepada user tentang kesalahan pada sistem atau default nilai.
Pada website komisihukum.go.id di menu hasil penelitian dengan pilihan eksekutif, akan muncul informasi tentang hasil penelitian itu.
Pada website komisihukum.go.id di menu hasil penelitian dengan pilihan eksekutif, akan muncul informasi tentang hasil penelitian itu.
Namun apabila memilih menu hasil penelitian legislatif, pencarian tidak berhasil ditemukan. Namun pada website ini tidak dimunculkan nilai default bahwa hasil penelitian yang dicari tidak ada.
Namun apabila di tekan tombol panah hijau akan muncul tampilan data hasil penelitian.
Pada bagian search tidak seperti pada hasil penelitian, apabila kita mengetikkan sebuah keyword kemudian melakukan pencarian, maka apabala kata tersebut tidak ada pada artikel komisi hukum, akan ada pemberitahuan default.
Rekomendasi:
Beri informasi default ditiap pencarian apabila tidak ada informasi yang ditemukan atau informasi yang tidak ada.
Severity Rating : 3
Subscribe to:
Posts (Atom)